Senin, 25 Agustus 2014

Jangan do'akan aku seperti itu

"Semoga panjang umur" sepanjang hari banyak sekali kalimat doa seperti ini di tujukkan untukku. Tapi, kalimat ini rasanya sedikit membuatku khawatir. Benarkah doa itu baik untukku? Setelah kufikirkan mengapa aku justru takut kalau doa itu diijabah?
Bayangkan saja, jika aku benar-benar diberi umur panjang, misalnya sampai 100tahun, tapi 40tahun hidupku hanya menjadi beban anak cucuku karena aku yang mulai pikun, aku yang kembali bersikap seperti bocah atau aku yang hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan makan dan berak di tempat yang sama. Apakah itu yang aku inginkan? Apakah umur yang panjang kelak membuatku bahagia? Ketakutanku jelas berkata TIDAK.
Aku tak pernah ingin menyusahkan siapapun, karena bagiku bahagia adalah dimana orang-orang sekelilingku turut bahagia bersamaku.
Jadi, untuk apa umur panjangku jika hal itu hanya merepotkan mereka yang aku cintai? Dimana bahagia itu bisa kurasakan jika anak cucuku kelak disusahkan dengan segala ketidakberdayaanku.

Untukku, cukuplah umur yang berkah. Tak perlu panjang asalkan Allah selalu memberi berkah dan keridhoan-Nya pada setiap langkah yang kujalani :)

*barakallah

Sabtu, 31 Mei 2014

Untuknya di surga

Hari ini ingin sekali kucium punggung tanganmu,merengkuh tubuhmu dengan erat,membubuhi keningmu dengan kecupan.
Tak perlu ada kata.
karena kau pasti tahu lebih dari apa yang bisa kuucap.
Cukup bulan sabit indah yang kuberi dan kau pasti mengerti:-)
sayang malam ini kau tiada, ingin hanya menjadi angan kemudian hilang bersama angin.
Tak apa, karena ku tahu kau selalu mengerti meski semua yang kuberi hanya terulur lewat pilinan doa malam ini.
Selamat ulang tahun ayah,semoga engkau hangat dalam pelukan-Nya :-)

Sabtu, 22 Maret 2014

[Repost] 2

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook.
Pertama kali yang dia cek adalah inbox.
Hari ini terlihat sesuatu yang tidak dia perdulikan selama ini.
Bagian ‘OTHER’ di inboxnya. Ada dua pesan. Pesan pertama,
spam. Pesan kedua, dia membukanya. Ternyata pesan 3 bulan
yang lalu.
Dia baca isinya:
“Salam. Ini kali pertama abah mencoba menggunakan
facebook. Abah coba tambah kamu sebagai teman tapi tidak
bisa. Abah juga tidak terlalu paham benda ini.
Abah coba kirim pesan ini kepada kamu. Maaf, abah tidak
pandai mengetik. Ini pun kawan abah yang mengajarkan.
Ingatkah saat pertama kali kamu punya HP? Saat itu kamu
kelas 4 MI. Abah kasian semua anak-anak sekarang punya HP.
Jadi, abah hadiahkan pada kamu satu. Dengan harapan kamu
akan telpon abah kalau kamu mau cerita tentang masalah
asrama, sekolah atau apa-apa saja. Tapi, kamu hanya telpon
abah seminggu sekali. Tanya tentang uang makan dan jajan.
Abah berpikir juga, isi ulang pulsa 100 ribu tapi telpon abah
tidak sampai 5 menit. Sudah habiskah pulsanya?
Saat kamu kecil dulu, abah masih ingat pertama kali kamu bisa
ngomong. Kamu asyik panggil, ‘Abah, abah, abah’. Abah
bahagia sekali anak lelaki abah panggil abah. Panggil Umi.
Abah senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu
mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang abah ucapkan
di umur kamu 4 atau 5 tahun.
Tapi, percayalah. Abah dan Umi bicara dengan kamu banyak
sekali. Kamulah penghibur kami di saat kami
berduka. Walaupun hanya dengan gelak tawamu.
Saat kamu masuk MI. Abah ingat kamu selalu bercerita dengan
abah ketika membonceng motor dengan abah setiap pergi dan
pulang sekolah. Banyak yang kamu ceritakan pada abah.
Tentang ibu guru, sekolah, teman-teman. Abah jadi makin
bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke
sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Ayah mana
yang tidak gembira kalau anaknya suka ke sekolah untuk
belajar.
Ketika kamu masuk MTs. Kamu mulai punya kawan-kawan
baru. Kamu pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar.
Kamu keluar pas waktu makan saja. Kamu keluar rumah
dengan kawan-kawanmu. Kamu mulai jarang bercerita dengan
abah.
Kamu pandai. Akhirnya masuk asrama di Aliyah. Di asrama,
jarak antara kita makin jauh. Kamu mencari kami saat perlu.
Kamu biarkan kami saat tidak perlu.
Abah tahu, naluri remaja. Abah pun pernah muda. Akhirnya,
abah tahu kalau ternyata kamu menyukai seorang gadis.
Ketika masuk kuliah, sikap kamu sama saja dengan ketika di
Aliyah. Jarang hubungi kami. Sewaktu pulang liburan, kamu
sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet
kamu, dengan dunia kamu.
Abah bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan
istimewa itu lebih penting dari Abah dan Umi? Adakah Abah
dan Umi cuma diperlukan saat kamu mau nikah saja sebagai
pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?
Akhirnya, kamu jarang berbicara dengan abah lagi. Kalau pun
bicara, dengan jari-jemari. Berjumpa tapi tak berkata-kata.
Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari
raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu
buang muka. Dimarahi, kamu tidak pulang liburan lagi.
Malam ini, abah sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan
mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma abah
sudah terlalu tua. Abah sudah di penghujung usia 60 an.
Kekuatan abah tidak sekuat dulu lagi.
Abah tidak minta banyak… Kadang-kadang, abah cuma mau
kamu berada di sisi abah. Berbicara tentang hidup kamu.
Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu.
Menangis pada abah. Mengadu pada abah. Bercerita pada
abah seperti saat kamu keci dulu. Apapun.
Maafkan abah atas curhat abah ini. Jagalah solat. Jagalah
hati. Jagalah iman. Mungkin kamu tidak punya waktu berbicara
dengan abah. Namun, jangan sampai kamu tidak punya waktu
berbicara dengan Allah. Jangan letakkan cinta di hati pada
seseorang melebihi cinta kepada Allah.
Mungkin kamu mengabaikan abah. Namun jangan kamu
mengabaikan Allah.
Maafkan abah atas segalanya.”
Pemuda meneteskan air mata. Dalam hati perih tidak terkira.
Bagaimana tidak, tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3
bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.

Jumat, 14 Maret 2014

Do'a untuk [seluruh] Indonesia.

Kini nampak jelas alasannya mengapa mereka yang tinggal diluar jawa membenci kami penduduk jawa. Lihatlah penderitaan mereka disana yang seperti dibunuh perlahan dengan bencana-bencana yang mereka hadapi dan mereka tak berdaya. Harta benda tak lagi punya arti, ingin pergi pun mereka bak terisolasi. Lalu, apa yang dilakukan penguasa negara ini yang tidur nyenyak, bernafas legah, dan makan lahap di tanah jawa?
Wajar jika beberapa diantara mereka memilih keluar dari Negara [Kesatuan] Republik Indonesia ini. Mereka merasa tak di tanggap oleh negara ini, mereka merasa Indonesia adalah jawa, diluar itu hanya sebuah Indonesia hanya sebuah kata tanpa makna. Dan kami masyarakat sipil yang "kebetulan" berada di jawa bisa apa?kami hanya dapat mendengar keluh mereka,

"Kami pun Indonesia! Tolong bantu kami keluar dari kesulitan, setidaknya lihatlah kami pun kalian. Tolong perhatikan kami,jawa!"

Akhi,ukhti...maafkan kami ssi jawa yang tak punya kuasa, tak memliki daya upaya, karena kami pun hanya masyarakat biasa. Sudah kami beritakan pada penguasa, tapi seperti yang akhi dan ukhti ketahui, mereka masih enggan bangkit dari kenyamanannya di jawa.
Akhi,ukhti...kami mohon jangan benci kami yang tak berdaya membantu akhi dan ukhti di sana. Hanya do'a yang dapat kami bantu pilinkan pada-Nya agar segala kesulitan segera berlalu.
Akhi,ukhti...disetiap sujud kami, malam sunyi kami, dan tengadah tangan kami ada akhi dan ukhti didalamnya, karena do'a kami
untuk [seluruh] Indonesia.

Senin, 10 Maret 2014

Analogi

Terbuai aku oleh baris pepohonan hijau yang berjajar dihadapanku, semilir angin yang membelai lembut wajahku, pun suara merdu gemerisik dedaunan menyapaku. Syahdu, damai, dan menenangkan. Terlena akan semua yang amat menyenangkan ini. Sejenak terpejam merasakan anugerah yang kumiliki, betapa Dia menyayangiku karena telah memberi semua keindahan yang ingin sekali kumiliki selamanya.
Namun,akhirnya aku tersadar bahwa waktu telah jauh berlari, selimut malam hampir terbentang menutupi langit dan mendung pun turut serta membawa ribuan tetes air hujan yang dijatuhkan ke bumi. Aku tersentak, semua keindahan itu perlahan memudar, tak ada lagi kedamaian, yang ada kini kilatan petir yang berpadu dengan gemuruh halilintar yang seolah membelah jagat raya. Yang menenangkan telah pergi dan inilah saatnya untuk aku kayuh sepeda ini lebih cepat lagi.
 

Selasa, 04 Maret 2014

KITA HEBAT :)

surya,sidiq,lulu dan oding,
masih pada inget gga permainan kita yang di stat itu "satu kata bejuta makna" dengan cara permainannya yakni msing-masing dri kita hrus membuat rangkaian kata-kata dari satu kata yang kita sepakati.

*kata pertama*
HIDUP

@surya : Hidup itu kematian,,kadang kita merasa hidup..tpi kadang jgga merasa mati..jika terasa sakit di hati..padahal sakit hati itu ialah pengalaman hati dalam mencari sebuah cinta sejati

@sidiq : Hidup adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan..bagi yang tersakiti tolong gga usah lebay..keep spirit!!

@lulu : Hidup itu menyakitkan,,tapi tanpa hidup kita tidak bisa menjalankan perintahnya.

@phe : Hidup adalah permainan tapi bukan tempat untuk bermain-main .


*kata ke2*
SAHABAT

@sidiq : Sahabat adalah suatu kebutuhan yang mutlak.

@lulu : Sahabat adalah segalanya..semua pasti punya sahabat..tapi aku sakit karena sahabat .

@phe : Sahabat adalah warna indah yang dapat menyempurnakan pelangi terindah dalam hidup kita .


*kata ke3*
CINTA

@surya : kita semua tahu..kalau hidup tanpa cinta di hati..tapi kita semua jangan pernah merasa tersakiti jika cinta itu pergi,kita harus yakin kalau semua itu akan kembali,,karena cinta kita ibarat matahari kadang terbit kadang tenggelam,jadi hati kita itu gga pasti.

@sidiq : Cinta datang tanpa paksaaan..cinta itu bahagia..percayalah bahwa cinta itu bahagia..cinta dan kecewa emang gga beda jauh.

@lulu : Cinta menggelisahkan aku..membuat aku gila.

@phe : Cinta yang hakiki adalah cinta kepada yang menciptakan cinta .

@oding : Cinta itu isi bulpen.

*kata ke4*
SAHABAT&CINTA

@sidiq : Sahabat adalah segalanya bagi kita..tapi cinta lebih dari segalanya..karena cinta ada dimana pun,,di sahabat ada cinta di keluarga ada cinta.

@lulu : Cinta bisa jadiin sahabat,,begitu pula sahabat juga bisa jadi cinta <zigas>

@phe : Cinta pada sahabat mutlak adanya,,tapi sahabat jdi cinta mending gga usah deh. :p

@oding : Zigas...sahabat jadi cinta...ckckckckk,,


*kata ke5*
LIDAH

@surya : Lidah itu punya nama ilmiah talemus ac.

@sidiq : Hati-hati dngan lidah..karena bahaya lidah sangat tajam,,lidah yang membuat peperangan..lidah yang membuat pertempuran..lidah yang bikin DEMO .

@lulu : Hati-hati sama lidah..lebih tajam dari samurai.

@phe : Lidah bisa selembut sutera..tapi kadang bisa setajam belati.


dari semua rangkaian kata yang kita ciptakan, satu hal yang bisa saya simpulkan yaitu KITA HEBAT :D

[Repost]

Tahukah kita, mengapa anak kecil
tertawa ketika kita lempar / ayunkan ke atas ?

Karena ia tahu bawa kita pasti akan
menangkapnya dan tidak akan
membiarkannya jatuh !

Itulah keyakinan !!

Begitu pula keyakinanku kepada Allah!!
Walaupun keadaan buruk "melemparku"..
Aku yakin kasih sayang Allah pasti akan "menangkapku" sebelum aku terjatuh.
------------------------------
------------
“Andai perjuangan ini mudah, pasti
ramai yang menyertainya.
Andai perjuangan ini singkat, pasti
ramai yang istiqomah.
Andai perjuangan ini menjanjikan
kesenangan dunia, pasti ramai orang
yang tertarik padanya.
Tetapi hakikat perjuangan bukanlah
begitu, turun naiknya, sakit pedihnya,
umpama kemanisan yang tidak
terhingga.
Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah Janji-NYA"
(Hasan Al Banna)

Jumat, 28 Februari 2014

salam rinduku


Melihat tempat itu selalu membawaku pada hari-hari bersamamu. Dibawah pohon itu, dulu kita berbagi kisah, canda, tangis dan hal-hal lainnya. Ribuan tetes keringat saat kita berjuang bersama dan ribuan tetes air mata saat datang rasa kecewa, namun semua selalu kita namakan bahagia. Yah, semua rasa adalah bahagia karena kita selalu bersama.


Sayangnya, jarum jam tak dapat berhenti pada satu titik, rotasi bumi pun tak bisa dihentikan meski sejenak dan hari-hari itu pun akhirnya harus menjadi sebuah kenangan. Masa depan telah menjemput dan kita harus meraih uluran tangannya. Kini, kita telah berada dimasa depan itu, masa depan yang dulu sering kita bayangkan bersama.


Bagaimana kabarmu?apa masa depan memberimu kawan baru?senyum indahmu dulu masihkah kau miliki,kawan lamaku?
Aku merindukanmu. Sungguh!
Tapi, tak banyak yang kuminta atas rindu ini. Cukup kabar darimu untuk memastikan KITA tetap terjaga dan KAU baik-baik saja.

salam rindu,
OSMOSIS '10


Rabu, 19 Februari 2014

Surat rinduku

Lagi!
Rasa itu hadir kembali dalam ruang sunyi tak berpenghuni. Ruang yang dulu disesaki senyum hangatnya, kata-kata bijaknya, petuah terbaiknya. Ruang yang sampai kapanpun tak dapat di tempati selain dari padanya.
Kini ia telah pergi, bukan karena ia benci, melainkan karena ia dicintai. Yah,ia dicintai oleh Sang Pemilik cinta hakiki hingga ia harus pergi membawa semua senyum yang dimiliki.

Tuhan,sungguh aku ikhlas!
Aku ikhlaskan laki-laki yang sangat kucintai itu pergi, tapi entah mengapa hati ini tak lakukan hal yang sama. Hati masih merintih memanggil namanya, menanti tuturnya yang menenangkan, terseok menggapai senyuman semu yang diciptakan sang waktu.
Meski kepergiannya telah berlalu sangat jauh, seakan semua terasa baru.

Tuhan, Engkau Maha Tahu, maka kuyakin Engkau pun tahu, dalam setiap do'aku selalu terselip namanya dan tolong sampaikan rindu ini untuknya,untuk laki-laki yang paling kucinta, AYAH.

Senin, 03 Februari 2014

Semangat tillawah :)

Ya Allah, dengan Al Qur'an karuniakanlah kasih sayang Mu pada kami. Jadikan Al Qur'an sbg imam, hidayah dan sumber rahmat bagi kami
Ya Allah, ingatkan kami jika ada ayat yang kami lupa mengingatnya. Ajarkan kami ayat yang kami susah memahaminya.
Karuniakan kami kenikmatan membaca sepanjang waktu, baik tengah malam maupun tengah hari. Jadikan Al Qur'an bagi kami sebagai hujah.
Untuk saudari ku yg sedang mendambakan pendamping yg soleh semoga Engakau mudahkan dan indahkan langkah mereka
Untuk saudari ku yg membantu mencari nafkah keluarga dan suami
Lindungi mereka d setiap langkahnya dlm menggapai rezeki yg berkah
Untuk saudariku penjaga harta suami dan guru terbaik.untuk anak anak ny... Semoga tetap istiqomah dan d jadikan calon penghuni surga yg bs masuk dr pintu manapun
Amin ya Rabbal Alamin

Rabu, 22 Januari 2014

Komposer

Terimakasih kawan,kalian telah banyak mengajarkan cara melewati hidup di tempat ini,tempat yang banyak orang bilang hanya sebagai persinggahan.
Meski hanya persinggahan, di sinilah suka duka dapat dirasakan, tawa tangis dapat hadir, dan syukur kufur dapat terucap.

Tak seperti bintang yang selalu menerima takdirnya di dalam gelap, terkadang aku bosan dan sulit memposisikan diriku pada sesuatu yang tepat.tapi, disitu kalian memiliki peran penting dalam kisahku.

Aku banyak belajar makna bicara dari maida,arti diam dari gandi,cara bersyukur dari a'sidiq,semangat action dari amin dan pentingnya sabar dari syifa. Aku tak bisa hanya memiliki salah satunya,karena komposisi yang tepatlah yang dapat membuat hidupku lebih bermakna :)