Terbuai aku oleh baris pepohonan hijau yang berjajar dihadapanku, semilir angin yang membelai lembut wajahku, pun suara merdu gemerisik dedaunan menyapaku. Syahdu, damai, dan menenangkan. Terlena akan semua yang amat menyenangkan ini. Sejenak terpejam merasakan anugerah yang kumiliki, betapa Dia menyayangiku karena telah memberi semua keindahan yang ingin sekali kumiliki selamanya.
Namun,akhirnya aku tersadar bahwa waktu telah jauh berlari, selimut malam hampir terbentang menutupi langit dan mendung pun turut serta membawa ribuan tetes air hujan yang dijatuhkan ke bumi. Aku tersentak, semua keindahan itu perlahan memudar, tak ada lagi kedamaian, yang ada kini kilatan petir yang berpadu dengan gemuruh halilintar yang seolah membelah jagat raya. Yang menenangkan telah pergi dan inilah saatnya untuk aku kayuh sepeda ini lebih cepat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar