Kini nampak jelas alasannya mengapa mereka yang tinggal diluar jawa membenci kami penduduk jawa. Lihatlah penderitaan mereka disana yang seperti dibunuh perlahan dengan bencana-bencana yang mereka hadapi dan mereka tak berdaya. Harta benda tak lagi punya arti, ingin pergi pun mereka bak terisolasi. Lalu, apa yang dilakukan penguasa negara ini yang tidur nyenyak, bernafas legah, dan makan lahap di tanah jawa?
Wajar jika beberapa diantara mereka memilih keluar dari Negara [Kesatuan] Republik Indonesia ini. Mereka merasa tak di tanggap oleh negara ini, mereka merasa Indonesia adalah jawa, diluar itu hanya sebuah Indonesia hanya sebuah kata tanpa makna. Dan kami masyarakat sipil yang "kebetulan" berada di jawa bisa apa?kami hanya dapat mendengar keluh mereka,
"Kami pun Indonesia! Tolong bantu kami keluar dari kesulitan, setidaknya lihatlah kami pun kalian. Tolong perhatikan kami,jawa!"
Akhi,ukhti...maafkan kami ssi jawa yang tak punya kuasa, tak memliki daya upaya, karena kami pun hanya masyarakat biasa. Sudah kami beritakan pada penguasa, tapi seperti yang akhi dan ukhti ketahui, mereka masih enggan bangkit dari kenyamanannya di jawa.
Akhi,ukhti...kami mohon jangan benci kami yang tak berdaya membantu akhi dan ukhti di sana. Hanya do'a yang dapat kami bantu pilinkan pada-Nya agar segala kesulitan segera berlalu.
Akhi,ukhti...disetiap sujud kami, malam sunyi kami, dan tengadah tangan kami ada akhi dan ukhti didalamnya, karena do'a kami
untuk [seluruh] Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar