Rabu, 30 Oktober 2013

Manusia sejuta mimpi

Berbicara tentang mimpi rasanya tak bisa saya menjawabnya. Tentu bukan karena saya tak memilikinya,sebaliknya,mimpi adalah nafas untuk saya. Setidaknya sebuah rencana,meski jangka pendek pun saya sebut mimpi. (Toh belum jadi kenyataan).
Ya,dalam pandangan saya mimpi adalah suatu rencana atau keinginan baik possible ato impossible,baik jangka pendek atau jangka panjaaaaaaang sekaliii, selama itu belum terjadi, maka itulah mimpi.
saya punya mimpi untuk bisa berfoto di tengah kebun aster warna warni. Kenapa harus aster?entahlah,saya kan hanya bermimpi ;p
Salah jika kalian fikir mimpi saya yang tanpa alasan tidak untuk diwujudkan!!
Mimpi bukan untuk dilenakan dalam tidur!
"Setelah mimpi maka wujudkan" itu kalimat yang selalu saya teriakan pada diri saya setelah bermimpi.

Jadilah manusia sejuta mimpi dan bangkitkan!

Percayalah,dear!
Man Jadda wa Jadda :)

Saya dan Obsesi

Dear,
Saya sering berfikir apa lebihnya saya?pintar?tidak juga,toh saya bukan mahasiswa no.1 meski hanya ruang lingkup kelas. Cantik?ini hal yang relatif sebenarnya,tapi,menurut pengamatan saya tidak. Lihat saja jerawat yang tumbuh subur di wajah saya ini (agak sensi sebenernya ngebahas jerawat hehhe), ditambah penampilan saya yang kurang modis (karena selera saya pun tidak trandy). Jadi apa kelebihan yang saya punya?
Bukankah Allah selalu memberi kelebihan khusus pada hamba-Nya?

Yah,karena ketidak tahuan saya mengenai hal ini (mungkin) yang membuat saya selalu ingin mendapat lebih dari orang lain. Saya percaya Allah memberikan saya suatu kelebihan. Oleh karena itu, jika seorang wanita di berkahi wajah cantik dan pintar pula,maka saya merasa tersaingi. Ah,bertolak belakang sekali saya dengannya, padahal tidak ada makhluk Allah yang sempurna. Dia pasti punya kekurangan. Maka, dengan cara apapun (yang penting halal) saya harus bisa (merasa) lebih dari dia! Tentu semua yang saya maksud kurang dan lebihnya menurut pandangan saya.
Sirik?benar,saya akui sifat itu melekat pada diri saya. Tapi tak masalah bukan jika saya lakukan untuk memotivasi diri?toh motto saya "bisa menyaingi siapun yang saya mau dengan berbagai cara (yang penting halal)".

Dear, kalian tahu?sekarang saya merasa tersaingi oleh seseorang. Dan hal itu membuat saya terobsesi untuk bisa mendapat beasiswa magister. Untuk saat ini target hanya magister, tapi, kalau orang itu pun bisa duduk di bangku magister,maka target akan saya naikkan. Terus begitu sampai saya merasa melebihinya. Doakan saya yaa dear :D

Senin, 28 Oktober 2013

Cinta pertamaku

wahai kau cinta pertamaku,
saat-saat bersamamu adalah lukisan
indah, senandung merdu tutur katamu
adalah melodi terindah, dekapan hangat tubuhmu adalah
hawa mempesona, belaian darimu adalah kasih sayang
sepanjang masa.

wahai kau cinta pertamaku,
kepergianmu meninggalkan berjuta
lara, menimbulkan sesak di dada tiada
tara, membuatku sulit menghirup segarnya
udara, menjadikanku bermandikan air mata.

wahai kau cinta pertamaku,
sungguh aku teramat merindukanmu, merindukan petuah bijakmu yang
biasa kudengar, merindukan punggung tanganmu
yang biasa kukecup, merindukan sosok wibawamu yang
biasa kulihat.

wahai kau cinta pertamaku,
izinkanlah aku mengenang masa-
masa itu, izinkanlah aku terlena dalam do'a
panjang untukmu, izinkanlah aku berharap pada
tuhanku untuk pertemukanku denganmu
walau dalam bayang semu.

wahai kau cinta pertamaku,
sungguh sampai saat ini kaulah yang
terus bertahta, disinggahsana hatiku yang kini
penuh luka, karena kaulah lelaki yang pertama ku
cinta, dan takkan pernah ku lupa.

wahai kau ayahku tercinta :*

Laki-laki di ambang pintu :')



Pagi!
Waktu yang paling kunanti sepanjang hari. Dimana embun menyejukkan berebut posisi, cahaya mentari malu-malu menyinari bumi, kokokan ayam yang seperti enggan berhenti dan yang paling kugemari ialah kehadiran laki-laki diambang pintu kamar ini.

Pagi!
Kembali pagi hampiri bumi yang disinari indah mentari mengiringi mimpi yang segera pergi disapu semangat tiada henti. Kau tahu, pagi? Semangat ini kudapati dari laki-laki di ambang pintu kamar ini.

Pagi!
Tiga tahun terlewati, seakan mentari tiada lagi. Embun sejuk tak lagi jejaki bumi, kokokan ayam terdengar sunyi mengiringi sepi yang tiada henti. Semua karena tak ada lagi laki-laki diambang pintu kamar ini.

Pagi!
Semangat nampaknya telah pergi, hanya mendung yang kini selalu menyelimuti. Semua memang sudah lama terjadi, tetapi hati tak henti merintih karena rasa rindu pada laki-laki diambang pintu kamar ini.

Pagi!
Ah tidak ada lagi. Sejak ia pergi, pagi tak lagi kunanti. Sebaliknya, sekarang ini waktu yang paling kubenci. Sunyi dan sepi telah menjadi teman sejati. Sungguh aku ingin pagi mengerti tentang sakit hati yang kualami setelah kepergian laki-laki diambang pintu kamar ini.

Pagi!
CUKUP! Aku tak butuh pagi, aku tak butuh mentari, aku tak butuh embun pagi. Meski hanya sebuah ilusi, yang kubutuhkan hanyalah laki-laki diambang pintu kamar ini.

Tahukah kau wahai, pagi? Semua ini tentang ayahku yang telah pergi :'

Minggu, 27 Oktober 2013

Wake Up !

Awalnya kukira semua ini mimpi buruk yang sedang menginjak-injak bunga indah tidurku,
atau bayang semu lamunanku yang datang dan akan segera pergi tersapu kesadaran,
nyatanya?
semua terus  berlanjut saat aku terjaga .

Segera kurapihkan selimut dan bantal yang melenakanku dan berjuang mengusir semua mimpi buruk  itu, agar pagi ini dapat kurasakan sejuknya embun pagi :')